Jumat, 18 April 2008

HAK ANAK

SESUAI KONVENSI ANAK

INTERNASIONAL TAHUN 1990

(Soemarsono DW)

1. HAK UNTUK HIDUP

Hak memiliki akses pelayanan kesehatan,menikmati standar hidup yang layak,cukup makanan, air bersih dan tempat tinggal yang aman. Serta hak untuk mendapatkan nama (yang baik) dan kewarganegaraan.


2. HAK TUMBUH DAN BERKEMBANG

Hak mendapatkan kesempatan mengembangkan potensi melalui pendidikan yang

memadai,kesempatan bermain,berekreasi, dan beristirahat.

3. HAK MEMPEROLEH PERLINDUNGAN

Hak dilindungi dari eksploitasi ekonomi dan seksual, kekerasan fisik / mental, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang dan bentuk-bentuk diskriminasi.

4. HAK BERPARTISIPASI

Hak untuk dapat diberikan kesempatan untuk mengemukakan pandangan dan ide yang

berhubungan (terutama) dengan persoalan yang terkait anak itu sendiri..

(Diolah dari sumber : Seto Mulyadi, Ketua Komisi Hak Perlindungan Anak Indonesia)



PENDIDIKAN USIA DINI

(Soemarsono DW)


Abstraksi : 1. Pembanguan kepribadian manusia sangat efektif bila dilakukan sejak usia dini.

2. Lingkungan orangtua sangat berpengaruh dalam penciptaan karakter dan kepribadian anak

PENGANTAR

1. Bijou (1986), memetakan periode perkembangan anak dikelompokkan sebagai berikut :

a. Periode Pralahir (pembuahan - lahir)

b. Neonanus (10 – 14 hari)

c. Masa Bayi (2 minggu – 2 tahun)

d. Masa Kanak-kanak Dini (2 – 6 tahun)

e. Masa Kanak-kanak Akhir (6-13 tahun)

f. Masa Remaja / Puber (11 – 16 tahun)

2. Glueks (1986), Remaja yang berpotensi menjadi nakal dapat diidentifikasikan sejak usia 2 – 3 tahun, dapat dilihat dari perilaku “antisosial” nya

3. Fakta :

a. Masa kanak-kanak adalah kesempatan orang mendidik anak, karena pada masa itu setiap anak sangat berpotensi untuk dibangun perkembangan mental, spiritual, dan moralnya.

b. Pendidikan usia dini menjadi salah satu alternatip solusi jangka panjang untuk mengatasi perilaku menyimpang anak pada usia remaja. Pendidikan non-formal adalah model yang sangat cocok.

PERAN KELUARGA

1. Masa Anak Dalam Kandungan

Pendidikan anak sudah dapat dimulai semenjak anak mulai dalam kandungan. Imam Syafei (tokoh peneliti Islam, yang hasil penelitian nya banyak dipakai sebagai acuan umat Islam diseluruh dunia), pada usia 7 tahun, beliau sudah hafal Alquran. Konon beliau bisa demikian karena sejak dalam kandungan, sianak ini sudah sering mendengarkan alunan ayat suci Alquran dibacakan oleh Ibunya. Dari situ dapat disimpulkan bahwa selama anak masih dalam kandungan, sebaiknya orangtua sudah mulai melakukan pendidikan pada sijabang bayi ini melalui rangsangan / simulasi dengan melalui tindakan, perkataan, yang mempunyai “nilai edukatif” seperti yang telah dicontohkan diatas.

2. Masa Kanak-kanak (Dini, Akhir, Puber)

Tantangan orangtua setelah sianak lahir adalah : Bagaimana siorangtua itu bisa memahami bahwasanya orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mengasihi dan menyayangi anaknya sesuai dengan dunianya. “Dunia Anak” sangat berbeda dengan dunia “Orang Dewasa”.Hanya dengan dunianya, anak-anak akan mampu mengaktualisasikan segenap potensi yang ada pada dirinya pada dirinya. Dengan diberikannya kebebasan (bukan pemasungan), sianak akan bisa menfungsikan “keliaran” menjadi sebuah kreativitas secara lebih produktip. Imajinasi liar inilah pada akhirnya akan mampu menjamin masa depannya menjadi lebih baik.

Pengekangan dan pengarahan menurut orangtua, sangat tidak baik untuk “memompa”kecerdasan dan daya kreativitas anak. Bahkan kondisi akan berakibat sebaliknya, yakni anak menjadi terpasung kreativitasnya dan dipaksa masuk dunia orang dewasa yang jelas sangat berbeda. Tindakan orangtua seperti ini dalam prakteknya memang sepertinya tidak terasa. Pembuatan peraturan yang ketat yang “dibungkus” untuk kepentingan sianak itu sendiri, merupakan contoh tidak baik yang sering kita lakukan.

Menarik untuk dicermati salah satu pernyataan pujangga besar Kahlil Gibran (1883) asal Libanon : “Anak kita bukanlah kita, pun bukan oranglain. Dia adalah dia” . Terhadap dia, kita hanya boleh memberi ranbu petunjuk jalan, dan kita hanya menemaninya ikut menyeberang jalan. Kita hanya bisa memberikan kasih sayang, bukan “pendirian”. Dan sungguhpun mereka bersamamu, tapi dia “bukan milikmu”.(Diolah dari hasil penelitian Najamudin Muhammad-UIN Kalijaga Yogyakarta.)

Kamis, 17 April 2008

PERAN OTAK PADA KUALITAS ANAK (Hadjat S Digdowirogo)

Penulis, Lita (Cucu)

“..hanya orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran “ (QS Al Baqarah : 269). Begitu akal ditempatkan sebagai prasyarat seseorang dalam memahami agama, suatu tuntunan hidup dari Al Khaliq kepada mahluk yang diciptakan-Nya. Akal yang merupakan hasil pengolahan berbagai input yang masuk ke seseorang melalui berbagai indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, sentuhan . Meskipun input yang masuk sama, tetapi respons yang dikeluarkan oleh orang yang berbeda bisa berlainan. Kenapa ?. Otak sebagai prossesor akal seseorang tumbuh dan kembang dengan pola

khusus yang sama, tetapi menerima pengaruh yang berbeda-beda antara orang satu dengan orang yang lain. Pembentukan otak (susunan saraf pusat/SSP), dimulai pada hari ke-28 setelah konsepsi, melalui beberapa tahapan. Sel-sel saraf (neuron) mengalami proliferasi (menjadi bertambah banyak), mengalami organisasi menjadi bagian-bagian otak dengan fungsinya masing-masing. Neuron mempunyai serabut saraf yang membentuk jejaring (networking) yang disebut glia. Proses organisasi ini berjalan bulan kelima dalam kandungan sampai beberapa tahun setelah bayi dilahirkan. Glia mengalami proliferasi dengan cepat, sehingga otak bertambah besar. Terjadi proses mielinisasi, yaitu pembungkusan serabut saraf dengan selaput yang terdiri dari zat lemak, yang terjadi sejak trimester kedua dalam kandungan sampai usia dewasa. Proses ini dikontrol secara genetik dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik dalam masa kandungan (pranatal) maupun setelah dilahirkan (pascanatal).

Genetik ibu (faktor internal) yang berpengaruh sebesar 50 persen, tidak

dapat dimanipulasi prosesnya, tetapi pengaruh luar genetik (faktor eksternal)

Penulis, dengan Talitha(anak Mia)

yang berpengaruh 50 persen sisanya, dapat diupayakan lebih baik dan lebih sempurna. Faktor eksternal yang berasal dari ibu misalnya kurang gizi (malnutrisi), toksin / zat teratogen, rokok, alkohol, narkoba, obat terlarang, radiasi, penyakit yang diderita Ibu (asma, penyakit jantung, kencing manis dsb), infeksi intrauterin, kedaan sosial ekonomi. Kelainan plasenta yang mengganggu proses pertukaran oksigen dan nutrien antara ibu dengan bayinya, juga berperan besar dalam menentukan kualitas kehamilan. Kesulitan persalinan yang menyebabkan bayi kekurangan oksigen (asfiksia) akan mempengaruhi kualitas otak bayi. Otak merupakan organ yang paling sensitif terhadap kekurangan oksigen. Setelah dilahirkan banyak hal yang bisa mengganggu pertumbuhan otak anak, misalnya malnutrisi, infeksi pada SSP, hiperbilirubinemia, trauma, dsb.

Apa yang dikemukakan diatas adalah proses pertumbuhan, suatu proses dimana yang kecil menjadi besar, yang pendek menjadi panjang, yang sedikit menjadi banyak. Sebagai proses fisik diperlukan bahan pembangun (nutrien). Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrien terbaik untuk bayi setelah dilahirkan. Ilmuwan kedokteran mengakui bahwa ASI memenuhi kebutuhan 100 persen kebutuhan bayi berumur 0-6 bln, memenuhi kebutuhan 60-70 persen pada usia 6-12 bulan (oleh karena itu diperlukan makanan pendamping ASI yang adekuat), dan pada usia lebih dari 12 bulan ASI hanya memenuhi kebutuhan 30 persen. Disinilah peran pentingnya pemahaman Ibu tentang pentingnya ASI dan nutrisi dirinya sendiri, sehingga terjamin tersedianya ASI untuk bayinya. Bagi seorang Muslimah memberikan ASI merupakah salah satu bentuk mengikuti perintah Allah SWT (QS Al Baqarah: 233). Kebijakan ASI eksklusif ini harus disebar luaskan melalui segala cara untuk memberi keyakinan lebih kuat kepada Ibu dan keluarga. Telah dibuktikan bahwa ASI memiliki banyak keuntungan dan kelebihan. Komposisi terdiri dari nutrient-nutrien sesuai dengan kebutuhan bayi, serta yang bisa diterima oleh alat pencernaannya. Kalau dalam susu formula ditambahkan taurin, DHA (docosahexaenoic acid), AA (arachidonat acid), zat besi, probiotik dsb, membuktikan bahwa susu formula meniru untuk bisa mendekati ASI. ASI banyak mengandung zat untuk menangkal bibit penyakit, sehingga dapat mencegah timbulnya diare, mengurangi kemungkinan infeksi saluran nafas atas, infeksi telinga bagian tengah, infeksi pada otak. Keuntungan lain yang harus diketengahkan meliputi kepraktisan dalam cara pemberian, yang selalu hangat, steril dan siap minum. Dengan dicegahnya terpaparnya protein asing terlalu dini ( protein susu sapi), maka juga dapat mengurangi resiko alergi, mencegah kerusakan gigi. Belum lagi pengaruhnya yang sangat kuat dalam terjadi hubungan emosi yang hangat antara Ibu dengan bayinya. Pada masa antara pertengahan kehamilan sampai bayi berumur 2 tahun pertama kehidupan, otak lebih sensitif terhadap nutrisi. Pada saat tersebut terbentuk sinaps (hubungan antar sel otak), dendrit (cabang neuron) dan mielinisasi secara cepat.

Kelahiran prematur lebih banyak dijumpai pada ibu perokok (aktif maupun pasif), peminum alkohol. Dengan terpaparnya asap rokok maka resiko timbulnya masalah alergi pada bayi setelah dilahirkan akan lebih besar. Infeksi TORCH ( Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegaloviirus, Herpes Virus), sangat berbahaya bagi bayi yang dikandung. Hemolisis (pecahnya sel darah merah) berlebihan pada bayi, jika tidak diketahui dan tidak ditolong secara cepat dan benar, akan menimbulkan hiperbilirubinemia, yang jika melebihi kadar tertentu, dapat mengendap di jaringan otak dan menimbulkan kerusakan permanen. Ancaman terhadap berbagai infeksi oleh mikroba, sebagian dapat diatasi dengan berbagai imunisasi yang telah berhasil dikembangkan oleh ilmu kedokteran.

Aspek lain yang berjalan seiring dengan pertumbuhan (growth) adalah perkembangan (development). Perkembangan adalah proses kemajuan dalam bidang fungsi organ. Tiap organ mengalami proses tumbuh dan kembang mengikuti pola tertentu, yang berbeda antara organ satu dengan lainnya.

Kualitas otak tergantung kepada kualitas sinaps. Semakin banyak sinaps semakin kompleks kemampuan otak. Pembentukan sinaps (sinaptogenesis) yang dimulai sejak kehamilan 23-25 minggu sampai umur 3 tahun, berlangsung secara cepat dan banyak., diikuti dengan penurunan kepadatan sinaps pada umur 8-18 tahun. Terbentuknya sinaps memerlukan stimulasi (rangsangan) lingkungan. Stimulasi yang adekuat adalah stimulasi yang dikerjakan secara berulang, konsisten, teratur, bervariasi dan selesai (tuntas). Dengan lingkungan yang kaya stimulasi ini akan meningkatkan percabangan dendrit (meningkatkan kemampuan kognitif), meningkatkan proliferasi dan stabilitas sinaps, merubah sirkuit yang ada atau membentuk sirkuit baru.

Perkembangan otak ini menciptakan bertambahnya kemampuan anak. Kemampuan anak meliputi : kemampuan persepsi, kemampuan pengolahan (prosesing), penyimpanan (memory), pemanggilan kembali (retriev), dan kemampuan ekspresi (output, respons). Untuk menilai kecerdasan anak, saat ini metode problem solving yang dianggap paling sesuai.

Bagaimana sekarang aplikasinya ? Perlu disadari bahwa stimulasi sangat beragam metodanya. Tidak hanya berbentuk kegiatan yang terpola permainan saja, tetapi semua perilaku anggota keluarga, yang berbentuk perbuatan, ucapan, sentuhan, dsb dapat merupakan stimulasi kepada bayi sejak masih didalam kandungan. Beberapa panduan praktis antara lain :

  1. Nutrisi seimbang sejak Ibu mengandung dan setelah bayi dilahirkan.
  2. ASI eksklusif 0-6 bulan, diikuti dengan makanan pendamping ASI adekuat.
  3. Mencegah lingkungan yang berpengaruh negatif terhadap proses tumbuh kembang bayi/anak (kebersihan, rokok, alkohol, narkoba, kekerasan, dsb). Tayangan televisi perlu diseleksi, dijauhkan dari unsur kekerasan, sadisme, pornoaksi dan pornografi.
  4. Imunisasi sesuai perkembangan kedokteran yang ada.
  5. Stimulasi terhadap bayi sejak dari dalam kandungan, melalui jalur visual, pendengaran, perabaan (touching). Pada program pemantauan antenatal terdapat terapi musik. Sistem ini dapat diperluas, dengan memperdengarkan juga alunan ayat-ayat suci Al Qur’an, atau yang sudah biasa dikerjakan setelah dilahirkan, kepada bayi diperdengarkan suara adzan. Suasana keluarga yang penuh kasih sayang, damai, agamis, demokratis, saling menghargai satu dengan yang lain.
  6. Setelah bayi lahir, maka dapat diterapkan motode bermain, yang dilakukan setiap kali berinteraksi dengan anak. Rangsangan meliputi rangsangan sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian, kreativitas. Rangsangan-rangsangan ini dapat dengan mempergunakan suara, musik, bicara, perabaan, gerakan, menyanyi,membaca, menggambar, memecahkan masalah, dsb.

Stimulasi ini harus dikerjakan dengan rasa kasih sayang, gembira, setiap hari, berulang, konsisten, bervariasi, dan selesai (tuntas). Semua hal diatas harus sudah diketahui sejak sebelum seseorang memasuki jenjang perkawinan. Setiap calon Ibu dan calon ayah perlu mempersiapkan dirinya dengan pengetahuan dan ketrampilan meng - asuh, asih dan asah bakal anaknya nanti.

IKKAM-WHAT’S

(IKATAN KELUARGA KETURUNAN ALI MOEKMIN)


Perkumpulan ini, menurut saya digolongkan sebagai “paguyuban”-organisasi masyarakat yang beranggotakan keluarga yang mempunyai tali-temali(hubungan) darah satu sama lain. Tentu saja paguyuban didirikan ini tidak berorientasi pada usaha mencari keuntungan (seperti halnya perusahaan), tapi hanya semata hanya dalam kegiatan sosial. Walau kegiatan sosial seperti apa yang dimaksud itu tetap tergantung pada para pendirinya masing-masing paguyuban.

Ikkam didirikan tahun 1970-an (persisnya ?), oleh cucu keturunan Ali Moekmin (Tinah Poeger,Mul Walkiatmo,Tidjah Marsikin,Hadjat S Digdowirogo,Bambang Sutomo dll) yang saat itu tinggal di Jakarta, dan didorong pendiriannya oleh anak keturunannya Ali Moekmin(Mariman Digdowirogo dan Pudjihardjo) serta didukung oleh keturunan yang lain yang tinggal diluar Jakarta. Walaupun tidak ada bukti yang autentik dari maksud dan tujuan paguyuban ini didirikan (karena sampai dengan sekarang-bulan April 2008,paguyuban ini belum mempunyai Akte Notaris, seperti halnya perkumpulan modern lainnya); tapi menurut ‘analisa” saya adalah :

1. Sebagai wadah silaturahim antar keluarga keturunan Ali Moekmin (kegiatan arisan, misalnya) sehingga tercipta rasa asih, asuh dan asah diantara anggota(contoh ceramah tentang : sekolah alternatip dipondok pesantren, Kopasus dll).

2. Sebagai salah satu cara upaya meningkatkan pendidikan dikalangan generasi muda Ikkam, yang pada gilirannya nanti akan dapat meningkatkan daya saing dalam masyarakat (acara akhir tahun ajaran).

Pada awal pendirianya, Ikkam diketuai oleh : Hadjat S Digdowirigo, kemudian diganti oleh Djoko Subijanto(mas Bin) dan sekarang oleh Suciarso DW (Sekretaris : Yanto Mala Marsikin, Bendahara :Sumarti Utari Zulkanaen). Alamat Sekretariat : GRAHA INDAH,Jalan Melati 2, Blok A.XI Nomor 16,Jatikramat-Jatiasih Bekasi (kode pos ?).Telepon : 021-847 4946.Email : ?

ALI MOEKMIN – WHO’S

Penulis mengenal beliau hanya lewat foto/lukisannya saja yang dipasang pada dinding ruang makan rumah saya di Semarang. Dahulu saya menyebut Bapaknya-Bapak ini dengan Embah Ali Moekmin begitu saja.Tapi sekarang kata “embah’ ini kok rasanya tidak pas ya. Kata itu, tersirat kok tidak ada unsur penghormatannya pada orangtua.Oleh sebab itu, maka saya kemudian(dan juga mengajak yang lain) mulai sekarang, menyebut beliau dengan “Eyang Moekmin”.Kapan Eyang ini dilahirkan dan meninggalnya kok ya lupa ya.Tapi yang banyak cerita tentang Eyang Moekmin pada akhir-2 ini adalah bulik Tarmi(almarhun) dan mbak Mul Walkiatmo(almarhum) dibeberapa kesempatan.Misal saat di Carita, Puncak, Pondokbambu dan lain-lain.Sedangkan Eyang “Putri” Moekmin, hanya diceritakan meninggal beberapa saat setelah bulik Tarmi lahir, sehingga Eyang “Kakung” sendirilah (karena setelahnya tercatat Eyang tidak pernah menikah lagi, setelah ditinggal Eyang Putri) yang kemudian membesarkan ketujuh anaknya.Konon Eyang kita ini berprofesi sebagai pemusik (peniup semacam saxophone, kalau jaman sekarang barangkali) dan kemudian menjajakan “keahliannya” itu cara berkeliling kota. Eyang Moekmin dimakamkan di Dukuh Kebejen-Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen-Jawa Tengah.

Ketujuh anak Eyang Moekmin adalah : (diolah dari sumber Ikkam)

  1. Marimpi, bersuamikan Ngapini, sehingga beliau lebih dikenal dengan bude Ngapinii dari pada namanya sendiri. Mereka berprofesi sebagai petani pemilik sawah. Sampai dengan akhir hayatnya tinggal didesa Kebejen-Kutowinangun.
  2. Marsini, tinggal sampai dengan akhir hayatnya di Sidareja(kurang banyak dicritakan-sehingga tidak banyak yang tahu). Anak turun dari beliau yang kita kenal adalah mas Pamrih (Soepramih-pensiunan bank pemerintah).
  3. Markam, setelah dewasa mengganti namanya dengan Pudjiharjo. Beliau dikenal dengan pakde Pudji maupun pak Pudji. Sebetulnya selama ini tinggalnya di Gang Melati Kebumen. Tapi karena sakitnyalah kemudian beliau tetirah diboyong anak cucunya ke Jakarta sampai akhir hayatnya, walaupun kemudian tetap dimakamkan di Kutowinangun-dekat dengan makam ayahnya-Eyang Moekmin.
  4. Karno, setelah dewasa dikenal dengan Djayengwiyoto. Beliau berprofesi sebagai guru dan sekalgus petani pemilik sawah.Sampai dengan akhir hayatnya tinggal di Kembangsawit-Kutowinangun Kebumen
  5. Marijah, sebagai ibu rumah tangga.Selanjutnya beliau lebih dikenal dengan bude Narso, karena kemudian beliau bersuamikan Soenarso Kartosoediro yang bertempat tinggal terakhir di Surabaya.
  6. Mariman, setelah dewasa mengganti namanya menjadi Digdowirogo; nama yang dikenal sampai dengan sekarang. Beliau awalnya berprofesi sebagai guru Sekolah Rakyat (SR-sekarang SD).Tempat tinggal terakhir sampai pada akhir hayatnya adalah di Semarang
  7. Sutarmi, sebagai ibu rumah tangga dan bersuamikan Soetomo, sehingga kemudian juga dikenal dengan bulik Tomo disamping bulik Tarmi

3. SKEMA PENDAFTARAN ANGGOTA MILIS-IKKAM



Skema ini juga berlaku untuk kirim “surat”, atau juga artikelSave Now

TENTANG BLOG


Bersama Keluarga.

Dari kiri, Fatir(anak II), Ucik(Ketua Ikkam) Feni (istri), Medina(anak I)

SAMBUTAN KETUA IKKAM

Assalamu'alaikumWr. Wb.

Selamat datang Blog – Ikkam, semoga kehadiran nya dapat dipakai sebagai Pusat Informasi bagi seluruh anggota keluarga besar keturunan Ali Moekmin. Kita sekarang terpaksa harus “mencolot” kedepan seribu langkah, kenapa ? Tiada lain karena tuntutan jaman sudah harus demikian. Tanpa itu, yakh tinggal tunggu waktu saja, kita semua akan terpuruk kejurang kehancuran karena daya saing SDM kita akan menjadi merendah, jadi posisi tawarpun jadi ikutan merendah pula, artinya kita hanya dapat bermain dilevel bawah saja. Kemajuan IT harus betul-betul kita cermati oleh seluruh anggota, terutama bagi generasi mudanya. Dengan teknologi ini terbukti membuat komunikasi jadi lancar dan informasipun menjadi cepat tersebar. Banyak orang bilang; Abad ini adalah Abad Informsi-siapa yang akan “menang” dalam persaingan adalah pihak yang menguasai informasi. Oleh sebab itu, Blog ini diharapkan dapat memicu motivasi kita semua untuk maju dan terus maju, berjuang meraih cita-cita kehidupan menjadi lebih baik baik didunia maupun diakherat. Pada akhirnya, memang tidak bisa semua informasi yang dibutuhkan para anggota akan dapat diperoleh di Blog ini. Blog-Ikkam ini akan lebih berkonsentrasi pada bidang kesehatan (terutama anak) dan bidang pendidikan, yang dipandang sebagai “titik kritis” dalam usaha meraih cita . Bidang Kesehatan akan memberikan informasi/petunjuk penanganan anak dalam “usia emas” dimana otak (simbol kecerdasan) terbentuk, sedangkan Bidang Pendidikan akan selalu meberikan informasi/petunjuk memotivasi anak dalam menuju cita. Dengan menaiknya derajat kesehatan, serta tingginya tingkat pendidikan; Insyaallah akan mampu meningkatkan daya saing kita dimasyarakat. Untuk komunikasi “eksklusif” antar anggota keluarga besar, telah disedikan Milis (Mailing List), sehingga diskusi tentang kesehatan dan pendidikan bisa dilakukan disini, dan juga (tidak kalah pentingnya), dengan sarana ini kita bisa saling tukar informasi seperti informasi tentang pertemuan arisan, berita kelahiran/kematian dan lainya.Perlu diketahui bahwa anggota Ikkam ini tidak hanya ada di Indonesia saja, tapi ada yang tinggal di Kanada serta Australia (mungkin juga ada yang mau pindah ke Mauritania/Afrika).Jadi kehadiran teknologi bisa memperpendek jarak tali silaturahim. Untuk itu, tiada lupa kita harus mengucapkan terima kasih pada inisiator hadirnya Blog dan Milis ini dilingkungan keluarga besar kita. Semoga amal ibadahnya mendapat pahala yang berlipat. Dengan moto “Bersatu Untuk Maju” mudah-mudahan upaya baik ini bisa mempererat persatuan dan kesatuan diantara kita, serta mendapat ridho dari Allah SWT. Amein 3x, ya Robal Alamin. Wassalamualaikum Wr Wb

2.Administrator dan Moderator

Blog dan Milis Ikkam ini perlu seorang moderator yang sekaligus merangkap juga sebagai administrator. Sebagai “moderator” dia bertugas mengatur arus keluar masuknya data informasi. Sedangkan sebagai “adminstrator” dia mempunyai peran untuk menyeleksi semua artikel yang masuk dari anggota; sesuai nggak dengan maksud dan tujuan Blog Ikkam kita ini. Kalau tidak ya ditolak . . mohon maaf nih ya.

Blog Ikkam ini dibuat untuk tujuan sebagai pusat informasi dikalangan para anggota keluarga keturunan (yang merasa keturunan) dari Eyang Ali Moekmin untuk bidang kesehatan (terutama untuk anak usia “emas’) dan pendidikan (terutama pendidikan yang ada hubungannya dengan peningkatan sumber daya manusia).Singkatnya nih ya : Blog ini dipakai sebagai “Alat Perjuangan” untuk meningkatkan “Daya Saing SDM” anggota Ikkam dari usia sedini mungkin. Muluk-muluk ya, melip ya . . . Insyaalah tidak ya. Meraih cita itu perlu perjuangan, dan perjuangan perlu . . .

Selanjutnya untuk memudahkan mereka bekerja. Berikut ini (mungkin) peraturan umum saja yang perlu kita sepakati :

1. Untuk bisa menjadi anggota Blog/Milis harus mendaftar dulu (via email:mariman_ucuk@yahoo.co.id - alamat administrator)dengan menyebutkan “kata kunci” para anak dari Eyang Moekmin”. Contoh : Mariman-Ucik. Kata itu akan dibaca administrator : “yang sedang mendaftar itu namanya Ucik, keturunan dari Mariman. Jadi ok . . loe boleh masuk ! ! !

2. Pergunakanlah bahasa yang baik, sopan dan benar sehingga akan memudahkan pembaca untuk memahami “pesan” yang disampaikan.

Semua artikel/informasi yang masuk boleh juga (atau bahkan harus ya) “ditempeli” foto yang bersangkutan, bahkan keluarga. Dengan harapan semoga dengan tampilan foto tersebut sekaligus dapat dipakai sebagai alat perkenalan bagi anggota yang belum kenal. Jangan lupa, sebutkan nama yang ada dalam foto tersebut. Catatan : berita Sunatan/Pernikahan/Kelahiran/Kematian (bahkan pemenang arisan periode bulan tertentu . . .), rasanya lebih baik kalau ada fotonya kan ? Berita itu menjadi lebih bermakna jadinya.: Ungkapan “Jauh Dimata Dekat Dihati”, akan menjadi pas diterapkan dalam pergaulan dilingkungan keluarga besar ini, sehingga kebiasaan tata-krama ini lama-kelamaan menjadi budaya baru.